Example floating
Example floating
BERITAPeristiwa

Sidak RSUD Dok 2 Jayapura, DPR Papua Temukan Sejumlah Masalah

280
×

Sidak RSUD Dok 2 Jayapura, DPR Papua Temukan Sejumlah Masalah

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Paraparatv.id | Jayapura | DPR Papua melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD ) Dok 2 Jayapura, pada Rabu, (4/9).

Sidak dipimpin Ketua DPR Papua, Jhony Banua Rouw bersama Ketua Komisi V Jack Komboy dan anggotanya Timeles Jikwa serta Wakil Ketua Komisi III.

Dari hasil sidak DPR Papua menemukan banyak permasalahan. Selain kekurangan obat, air bersih, pasien juga menumpuk di Instalasi Gawat Darurat (IGD). Bahkan terjadi kelompok – kelompok di RSUD.

“Kami hari ini sidak, ternyata yang kami temukan obat Paracetamol saja tidak ada. Kemudian banyak sekali pasien yang mengeluh, karena harus beli obat diluar,” ucap Ketua DPR Papua, Jhony Banua Rouw.

Jhony juga menambahkan bahwa banyaknya pasien yang menumpuk di IGD, karena ruangan masih dalam tahap perbaikan. Parahnya lagi toilet di IGD dalam kondisi rusak dan tidak dapat dipakai pasien.

Kondisi ini membuat sebagian pasien memilih untuk pulang atau rawat jalan.”Tadi saya coba WC (toilet) di IGD, sesuai dengan penyampaian pasien bahwa kamar mandinya rusak. Setelah saya membuktikannya memang benar kamar mandinya WC rusak,”ungkapnya

Dirinya meminta persoalan ini agar bisa diselesaikan karena ini pelayanan publik.

“Uang sudah kami tambah selain ini adalah Rumah Sakit Badan Layanan Umum Daerah
(BLUD) yang sebenarnya bisa menggunakan jasa atau BPJS yang masuk langsung untuk membiayai kembali, jadi saya pikir bagian manajemen harus dibenahi dengan baik supaya bisa ditata dengan baik,”katanya.

Lebih lanjut berdasarkan laporan dari tenaga medis, sebagian besar mereka yang bekerja tidak terima dengan manajemen perencanaan dan sebagainya. Hal itu terlihat bahwa sistem koordinasi dalam manajemen tidak berjalan dengan baik.

“Jadi menurut kami ada kelompok kelompok di dalam RSUD ini. Padahal tugas mereka adalah melayani masyarakat, kalau terjadi kelompok kelompok nanti masyarakat kita yang susah,” pungkasnya.

Aggaran untuk RSUD Jayapura masih cukup contohnya pembiayaan untuk cuci darah yang mencapai Rp 2,1 miliar baru terserap Rp 1,9 Miliar,“Artinya masih ada yang sisa yang belum terserap, tetapi realita hari ini bahanya tidak ada. Ini berarti ini bukan soal uang, namun manajemennya tidak benar,”ujarnya

Lebih lanjut, ia akan meminta agar di audit agar pelayanan RSUD Jayapura menjadi lebih baik.

“Kami akan minta audit internal habis kita bisa meminta lewat audit eksternal itu bisa kita lakukan, kita ingin pelayanan RSUD Jayapura harus lebih baik, masa ini berulang-ulang terjadi tapi kali ini kita mau sampaikan bahwa ini adalah yang terakhir urusan yang urgent seperti tadi cuci darah itu adalah bagian yang urgent sekali tidak boleh lagi terjadi itu ini soal nyawa orang, soal kemanusan tidak boleh terjadi lagi,”ungkapnya.(VN)

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!