Example floating
Example floating
KABAR SENTANI

Alih-alih Senang Dikunjungi Penjabat Gubernur, Petani di Kampung Sumbe Malah Mengeluh

167
×

Alih-alih Senang Dikunjungi Penjabat Gubernur, Petani di Kampung Sumbe Malah Mengeluh

Sebarkan artikel ini
Penjabat Gubernur Papua, Ramses Limbong saat panen padi di Kampung Sumber, Distrik Namblong, Kabupaten Jayapura, Jumat 13 September 2024. Foto : Ari Bagus Poernomo
Example 468x60

Paraparatv.id |Sentani| – Sejumlah petani di Kampung Sumbe mengaku kecewa dengan kunjungan Penjabat Gubernur Papua, Ramses Limbong dan juga Penjabat Bupati Jayapura, Samuel Siriwa saat berkunjung ke lahan pertanian milik warga yang ada di wilayah itu, Jumat 13 september 2024.

Petani yang ada di Distrik Namblong itu kecewa karena para penjabat kepala daerah hanya datang untuk memanen padi yang ada di sawah tanpa membuka ruang agar para petani dapat menyampaikan keluhan dan aspirasi.

Ketua Kelompok Tani Jamasrong, Seblon Yaku saat ditemui menuturkan, kedatangan Penjabat Gubernur Papua dan Penjabat Bupati Jayapura sudah sangat dinantikan sejak lama.

Karena menurutnya selama ini, para petani di Distrik Kemtuk Gresi dan Namblong kurang diperhatikan oleh pemerintah daerah.

Seblon Yaku mengungkapkan ada sejumlah persoalan yang saat ini tengah dihadapi oleh para petani di kampung Sumbe.

Beberapa diantaranya adalah soal sulitnya para petani mendapatkan pupuk dan juga irigasi perairan yang bukan mengalirkan air tetapi sedimen lumpur yang mengakibatkan para petani di kampung itu sering mengalami gagal panen.

“Adapun keluhan yang ingin kami sampaikan adalah, kami di kampung Sumbe, Karya Bumi dan Swentab lahan kami terjadi kekeringan karena ada sedimen (lumpur). Untuk itu kami minta kepada dinas terkait yang akan mengerjakan pengerukan di sekitar jalur irigasi itu harus dikerjakan dalam tahun ini untuk menjawab keluhan masyarakat di Karya Bumi, Besum, Sumbe dan kampung Swentab” kata Yaku.

“Karena di sini irigasi ada 35 hektar (lahan) yang dialiri oleh irigasi ini. Untuk itu kami minta jika ada pekerjaan yang akan dikerjakan di titik pintu air, itu harus ada survei sehingga kami petani itu tidak mengalami gagal panen” tuturnya.

Menurutnya, gagal panen padi di sejumlah kampung itu terjadi karena tidak adanya koordinasi yang baik antara Dinas Pekerjaan Umum dan Dinas Pertanian Kabupaten Jayapura yang menyebabkan para petani menjadi korban.

Diungkapkannya sejauh ini sudah ada 35 hektar sawah di empat kampung yang mengalami gagal panen.

“Dengan adanya kunjungan kedua pejabat di kampung kami ini, kami sangat respon dan ini menjadi satu kesan bahwa dua pejabat satu kali turun di lembah kami yang ada di distrik Kemtuk Gresi dan Namblong. Untuk itu kami ucapkan terimakasih dan kami titip keluhan yang kami sampaikan ini dapat di jawab dalam tahun ini” ucapnya.

Sebelumnya, Penjabat Gubernur Papua, Ramses Limbong yang ditemui usai panen padi yang dilaksanakan di Kampung Sumbe mengemukakan, bahwa dirinya sudah mendapat laporan dari sejumlah petani yang ada di Distrik Namblong berkaitan dengan irigasi yang mengalirkan sedimen lumpur.

Berkaitan dengan keluhan para petani, Ramses Limbong menuturkan bahwa dirinya akan segera mendorong dinas terkait untuk menyelesaikan persoalan yang saat ini tengah terjadi di kalangan petani yang ada di Kemtuk Gresi dan juga Namblong.

“Kita akan cari dan pelajari kenapa dia rendah, tadi dibilang salah satu (penyebabnya) air. Nanti kita coba dulu apakah sudah ada saluran irigasinya baik yang primer, sekunder atau tersiernya itu memang perlu dorongan dari dinas khususnya dari pemkab maupun provinsi” singkat Limbong. (Arie)

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!